Manusia dan Kebebasan dalam Pandangan Taqi Misbah Yazdi: Studi Kritis Terhadap Jean Paul Sartre

Riset ini mengeksplorasi pandangan Taqi Misbah Yazdi dalam mengkritik teori kebebasan manusia menurut Jean Paul Sarte. Diskursus tentang manusia, memang telah banyak dibicarakan terutama di era modern khususnya pada bidang filsafat. Bahkan Barat, menjadi topik sentral yang dibicarakan. Munculnya eksistensialisme membuktikan isu salah satu polemik kalangan filsuf-filsuf eksistensialis, seperti Soren Kierkegaard, Martin Haidegger, Karl Jasper dan lainnya. Peneliti akan fokus konsep Eksistensialisme Sartre diulas melalui Mizbah mengenai kebebasan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian bersifat dekriptif cenderung analisis. Proses makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan kualitatif. Landasan dimanfaatkan sebagai pemandu agar sesuai dengan fakta lapangan. menemukan bahwa secara eksistensi nilai, terdapat kelemahan, yakni berujung kecemasan, sedangkan esensi, diawali dari kesadaran manunsia “ada”, kemudian bertindak “menidak” sadar. Dalam kajian Yazdi, menidak ini, menjadikan terlepas kehendak ilahi nilai spiritual, artinya pehamahan wujud mutlak sadar sementara tidak bisa pahami dikaji, rasa tersebut, menghitamkan mengkosongkan diri apapun akhirnya, seorang pernah esensi dirinya.